Selasa, 07 April 2015

قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ، فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ، اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ، اجْتَمَعَا عَلَيْهِ، وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ، وَجَمَالٍ، فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى، حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا، فَفَاضَتْ عَيْنَاه. (صحيح البخاري)
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah سبحانه وتعالى  pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya[Q1]. (1) Pemimpin yang adil, (2) Seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Allah سبحانه وتعالى, (3) Seorang yang hatinya selalu terikat pada masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai kerana Allah سبحانه وتعالى, berkumpul dan berpisah kerana Allah juga, (5) Seorang lelaki yang di ajak zina oleh wanita yang kaya dan cantik tapi ia menolaknya sambil berkata ‘Aku takut kepada Allah’, (6) Seseorang yang bersedekah dengan menyembuyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, serta (7) Seorang yang berzikir kepada Allah di kala sendiri hingga meleleh air matanya[Q2] basah kerana menangis.” (Sahih Bukhari, Hadis no 620)

Masa muda adalah masa yang penuh dengan potensi. Potensi yang dimiliki oleh pemuda mampu merubah dunia, dalam arah kebaikan atau malah keburukan (na'udzubillah tsumma na'udzubillah). 
Bila kita lihat, amati dan fikirkan, di zaman ini di mana sistem kapitalisme masih melingkupi dunia ini bahkan di kehidupan kaum muslimin yang menjadikan generasi pemuda kita pula tersusupi mabda' (ideologi) ini dalam benak mereka. Ideologi kapitalisme yang merajai di negeri-negeri kaum muslimin, menjadikan ideologi kapitalisme ada di benak mereka (generasi pemuda muslim) yang membangun pola pikir, tolak ukur tingkah laku, bahkan arah pandang kehidupan (tujuan hidup) mereka bukan lagi Islam. Tujuan hidup mereka adalah materi dunia| bukan ridho Alloh SWT. Tolak ukur perbuatan mereka adalah manfaat semata| bukan lagi hukum Syara' Islam, dan pola pikir mereka adalah dibangun atas dasar sekulerisme (memisahkan antara Islam dengan urusan kehidupan, yakni hukum syari'ah Islam dari aturan kehidupan)| bukan lagi dalil syara'. 
...
%be continued at other time.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar